26 January 2009

pergi menangis sendiri




hari itu, berbelit rasa yg ada. saya keliru menilai sebuah arti nyata.
agak sunyi memang hari itu.
hanya ada saya dan sebungkus rokok, serta arpus si idaman hati

Jadi,
malam itu saya pergi. keluar rumah untuk menentramkan hati.
bersama arpus yg berlari 45 km/jam

sekeliling saya ramai. tapi saya justru tetap merasa sendiri

arpus berbelok, mencari jalanan kosong
dia tau saya butuh sendiri

begitu arpus menepi, air mata saya turun. dan saya menangis ditemani arpus.

apa yg menjadi kegelisahanku ini mungkin terlihat dan terdengar biasa utk orang lain. tapi aku merasa itu begitu berat untukku

Matahari mulai menampakkan jejaknya
tanda pagi kembali datang

dan saya kembali ke rumah dengan mata sembab
tidak lagi terikat beban


pergi menangis sendiri ternyata obat mujarab utk mengobati sakitnya hati

2 comments:

  1. biarkan alam, bumi, dan sang pengantar cahaya dengarkan kesedihanmu...

    lalu oleh mereka akan disampaikan pada 'Dia' yang harus tahu...











    hehehe...q juga suka kaos yang km pake di foto itu...

    ReplyDelete