19 October 2009

Menikah?

Malam hari, Uda Christ, adik sepupu ayah, datang ke rumah. Dan aku baru saja pulang, dari kunjungan ke rumah teman. Aku capek, sungguh, sangat capek. Kepalaku penuh. Tapi sebagai keponakan yang baik, ku hampiri dia, yang datang bersama istrinya.

"Hey Boru, apa kabar kamu" tanyanya.
"Baik, Da. Cuma capek aja. Itu mobilnya diparkir yang benar dong. Motorku tidak bisa masuk"jawabku.
Si Uda hanya tertawa melihatku yang memang terlihat sangat letih.

"Gimana kuliahmu? Kerja dimana sekarang kamu?"
"Lancar. Gak kerja, masih belum dapet kerjaan baru."
"Cepat selesaikan kuliahmu. Biar bisa bantu Mama sama Bapak."
"Doakan saja, Da. Aku juga berusaha yang terbaik"

"Sudah berapa umurmu, Boru?"
"4 hari yang lalu, aku genap 26 tahun."
"Berarti ada 3 tahun waktu untukmu"
"Kenapa harus 3 tahun, Da?" tanyaku....

"Karena setelah umur 30 tahun kau akan sulit untuk menemukan pasangan mu."

Ohhh... obrolan sudah menjurus ke topik yang aku benci.

"Tuhan tidak pernah bilang kan kalau jodoh berhenti di umur 30? Temanku pernah menikah di usia 21. Lalu dia bercerai. Saat usianya 52 tahun dia menikah lagi, untuk kedua kalinya. Toh dia masih berjodoh kan?"jawabku.
"Carilah laki-laki yang kau suka. Yang Kristen ya, kalau bisa ya orang batak juga."
"Kenapa harus kucari?"
"Memang kau tidak mau menikah?" tanyanya bingung.
"Menikah itu pilihan kan..?", Uda mengangguk. "....tidak menikah juga pilihan, bukan?"

"Yaaah, jangan begitu lah, nang. Jangan buat susah orang tua."
"Uda, Lian sudah bilang ke Mama. Mungkin sampai usia 30 tahun pun menikah bukan targetku. Kalau mama dan bapak merindukan cucu, Martha bisa memberikannya juga kan? Lian sudah bilang sama Mama, Lian tidak akan sakit hati kalau Martha mau lebih dulu menikah"

"Ini topik yang sangat Lian hindari. Perlu kalian semua yang ada disini tahu. Aku hanya akan menikah dengan orang yang kucintai. Dan tidak akan menikah dengan orang yang tidak kucintai. Tapi ia sudah menikah 3 tahun lalu. Hanya karena ada yang namanya perbedaan agama. Perbedaan yang menurut Lian bukan perbedaan. Jika Lian tidak menikah dengan dirinya, Lian tidak akan menikah dengan orang lain." jelasku.

Lalu aku berdiri. Berniat meninggalkan ruangan itu, dan masuk ke kamarku.
"Tapi satu yang Lian selalu ingatkan untuk diri sendiri, Jika Tuhan berkata Lian menikah besok, Lian akan patuhi perintah-Nya. Tapi Tuhan tahu, seberapa kerasnya aku mengingkari hati setiap laki-laki yang mendekatiku, aku akan mengikuti keinginan-Nya."

Lalu aku keluar dari ruangan itu. Menghubungi kekasih hatiku. Dan aku tahu, setelah bicara dengannya, hatiku merasa tenang kembali.



I Let You Go

How could i tell you, about my feelings? You asked me to let you know, anything bothering me. I told you, dear, but you never listen to while i told you.

I know all my feelings for you is gone now. Day by day, after you hurt me.
You asked me for second chance? No Way !! I never give 2nd chance.

You told me that you love me, but you yelled at me at the night i was so miss you.
You told me that you care me, but you didn't make any progress for our book.

I never promise you FOREVER.
I never promise you ALWAYS.
I never promise you long lasting relationship.

I promised you care. I promised you loyalty.
I promised you smile. I promised you laugh.
all gone after i tired of the way you treated me

Now... I let you go.
Go babe... Go from my life.
Go babe... Go from my world.
Go babe... Bring all your heart with.




18 October 2009

Soldier of Christ

I am not the troops walking, the cavalry...
the firing squad.
I was not shooting at the enemy,
but I'm Soldier of Christ


I am part of an army,
but did not do physical battle.
Not in uniform or ..........
a dar bam bam der've stale
myself, shield of Faith
myself, armed with the Word
me, the spirit of thunder
I am, still standing tough

me here is not the armed forces,
shooting the enemy with the average.
dressed for war service,
and ready to attack ..
but I stepped on the Lord ..
where I get rid of all the unrest, distanced themselves from the darkness
try ... to avoid mistakes

I am not the troops walking, the cavalry...
the firing squad.
I was not shooting at the enemy,
but I'm Soldier of Christ

devil archery, with fire ..
I was worried, but I countered with the Holy Word
demon ???.......... dead ..
Not a Cross or Garlic, expel demons use the Holy Word
Bible to read, do not put in a drawer!!
raise the banner, he deserves Praise

Heaven soldiers, continued to say Love, still greet
make me awake, and I woke up, can not dissolved so long in the dark
I lost in a world that sparkling
it's going to close, God send Thy Holy Spirit
because in my heart i'm looking for something new power ...
come on, come on

I am not the troops walking, the cavalry...
the firing squad.
I was not shooting at the enemy,
but I'm Soldier of Christ

30 July 2009

AUTIS = tidak normal?

banyak yg bilang kalo aku autis. banyak yg bilang kupunya dunia sendiri. banyak yg bilang aku berkepribadian banyak. banyak yg bilang aku aneh. banyak yang bilang aku ga normal.


"gangguan perkembangan pd anak yg berakibat tidak dapat berkomunikasi dan tidak dapat mengekspresikan perasaan dan keinginannya sehingga perilaku hubungan dng orang lain terganggu"

dari arti katanya aja, keliatan banget kalo aku ga autis. aku bisa kok berkomunikasi.... wuuuuuuhh cerewet banget malahan. Bahkan sejak TK, laporan di raport sekolah isinya "Kurangi bicara di dalam kelas", "Sedikit bicara, Banyak belajar" dll...
*dan aku jg bisa mengekspresikan perasaanku.... kalo sedih ya aku sedih, nangis, bisa menggambarkannya lewat tulisan, kalo aku marah ya aku jg ngamuk-ngamuk, pake acara lempar2 barang jg, pernah jg tonjok2 tembok.
*dan aku jg bisa mengekspresikan keinginanku. Kalo butuh duit, ya aku bilang ke ortu "minta duit dong. pengen nonton niy" kalo lagi naksir cowo dan pengen jadi pacarnya aku jg berani utk bilang "aku suka sama km. pacaran yuk"

nah... kalo penjelasan terakhir PERILAKU HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN TERGANGGU.... ini emang bermasalah sih. tapi masih dalam batasan wajar. contohnya gini... gw ga suka dengan kelakuan si A, ya terus gw tinggal aja dia, ga mau main lagi sama dia. wajar kan? yah, emang sih ninggalinnya ga pake bilang2, main langsung caw aja. tapi yailah....masa ada orang kabur pake bilang?


Perkembangan fantasi dan imajinasi anak-anak autisme juga sangat kurang. Sehingga andaikan anak ini diajak bermain fantasi ia tidak akan bisa. Ia hanya mampu melakukan suatu kegiatan yang tidak menggunakan fantasi dan imajinasinya. Andaikan ia memperhatikan satu benda, misalnya sebuah mobil-mobilan ia hanya akan memperhatikan satu bagian saja, dan tak bisa memainkan mobilan itu sebagaimana anak- anak lainnya.

niy...dari tulisan ini aja... jelas banget aku bukan anak autis. jago banget dah urusan berfantasi dan berimajinasi. bahkan salah satu teman menyebut diriku manusia imajiner.... (apalagi fantasi nya menjurus ke hal2 jorok.....wuuuuuuuuuussshhhhh) hahahhahaha.... kalo ambil dari contoh yg dibikin ibu Julia Maria soal mobil-mobilan.... wuiiihh, aku bisa berfantasi ngapa-ngapain di dalam mobil itu (eits,, maksudnya bisa nyetir sambil ngebut. bisa ngebayangin jadi pembalap)



lantas, dimanakah AUTIS yg ada di si Lian ini?
nanti di lanjutin lagi deh... masih mikir... dari sisi apa sih aku disebut autis.

kaka opie berbisik "mom, jangan pisah"

ia memelukku lagi. mencium keningku.

"abang sayang lian" katanya

dipeluknya lagi tubuhku. semakin erat. mencium pipiku.

"abang rindu lian" katanya

pelukannya semakin erat. mencium bibirku.

"abang cinta lian" katanya

dilepaskannya pelukan. mencium tanganku.

"menikahlah denganku" pintanya


lalu aku terbangun. hanya ada kaka opie tidur di sampingku. air matanya mengalir.
ia berbisik "Mom, jangan pisah..."



29 July 2009

PATAH

23 July 09
Pukul 9pm
.

Seperti biasa, brigjen berbunyi.

"Ber, abang sedih. sepertinya km lupa hari ini. Saya tunggu km sperti biasa utk memberi selamat. Tapi sampe jam segini ga ada"katanya

"Hah?? Semalam sebelum tidur aku sempat berbisik kok "HAPPY ANNIVERSARY 59th, BANG. I LOVE YOU" trus tidur. tadi pagi aku jg sms ke AXISmu, tp msh ga aktif. Aku pikir malah kau yg lupa."

"Abang sedih. Kupikir kau lupa. Aku sengaja matiin HP karna kau pasti kebangun kalau dengar suara klik HP mati. Dan berharap kau terbangun trus mengucapkan selamat seperti biasa. Selamat hari jadi ke-59 bulan sayang"

"Huh... makanya. Jangan mikir macam-macam. Mana mungkin aku lupa. I LOVE YOU."


27 July 2009
11.00 am


"Kau semalam pulang ya? Kok ga kabarin aku?" -send to: 08388******

tut tut sms terkirim
tut tut 1 new message receive

"Sepertinya kau udh ga butuh abang. Aku terbiasa melihat kebiasaanmu. Tapi tidak ada sms ataupun miskol mu yg bertanya apakah aku pulang. Jadi abang tidur aja dengan sedih karna sepertinya saya akan kehilangan km"

"Aku kirim sms. tapi semalam, waktu aku ke 727 aku terima report NOT SENT dr HPmu. Ada 3 report yg sama.. Kau kan tau aku sangat butuh abang. Kenapa harus bertanya lagi?" -send to:08388******

tut tut sms terkirim
tut tut 1 new message receive

"Saya akan telp bhkn marah k km klo sy tau km hanya butuh saya di hati km. Tp sejak saya sadari ada orang lain di hati km, dan km tdk mau kehilangan dia, itu buat saya jd ragu. Km tau sy ga suka km online mlm, tp knp msh aja km buat itu"

"Terserah deh bang. Sampe berbusa kujelaskan jg kau ga ngerti, i can't try at anyone else. Aku mati rasa, bodoh. aku emang mengaktifkan YM, tp invisible. Ga bicara sama siapapun. Kalo kau emang ragu jgn kau teruskan bang. Biar aku aja yg bertahan sendirian. Aku lbh baik jln sendirian ketimbang berjalan menggandeng tangan org yg justru ragu sama aku" -send to: 08388******

tut tut sms terkirim
tut tut 1 new message receive

"Pergilang cintanya abang. Mungkin kau akan bahagia bersamanya. Abang senantiasa akan menjagamu dalam setiap doaku"

dan segala sms-sms lainnya... sampai akhirnya tiba pada sms :

1 new message receive :
"Kau membohongi hatimu sendiri sayang. bukan abang yg kau cari. Mungkin fotografer jogja yg kau temui di laut. Atau mungkin laki2 di sebrang laut sana. tenang dan coba rasakan, bukan saya orangnya. Tanyakan lagi mengapa tdk pernah lg kau mencariku, tdk lg besar cemburumu kepadaku. kejar dulu apa yg lian mau. Setelah lelah kembalilah padaku, krn ada abang yg siap menjagamu."

pusing. mendadak pusing. Ternyata dia sama saja dgn yg lain. Tetap tidak mengerti aku. Tidak. Aku tdk butuh fotografer itu. Tdk jg laki2 bule itu. Mereka memang temanku, tp bukan hatiku.

"Seperti alasanku ke Jogja. Aku kesana utk menemui Lautku. Karna di laut itu dulu kubuang hatiku, sejak 2006. Disana ada Ratu Selatan yg bs menjaga hatiku. Aku disana utk mencari keyakinan bhw aku msh mampu bertahan. Sudah hmpr 3bln terakhir aku jth lagi. Ditambah kekecewaan mama krn sulit membujukku tuk punya hub serius. Aku tdk bs. Sudah kutemui mama dan menangis padanya, bahwa aku tdk bs. Aku hny punya 1 hati, dan itu km. Bukan dia, si fotografer itu. Bukan jg dia, laki-laki asing itu. tapi sepertinya skarang aku akan berjalan sendirian. Terima kasih utk smua yg pernah dijalani." -send to: 08388******

tut tut sms terkirim.
tut tut 1 new message receive

"Tuhan memberkati-

"Tuhan memberkatimu, bang" -send to: 08388******

tut tut sms terkirim


Patah. Sayap sebelahku patah, padahal yg sebelahnya belum jg sembuh dari luka. sama saja. Smua orang, km sama saja dengan semua orang. Tidak lg ada km yg memang mengerti aku. Hanya mendengar cerita-cerita sumbang. Tidak lagi mendengar aku.

Fotograferku... dia hanya partner menulisku. seperti yg pernah kujelaskan padanya. Fotograferku jg tau tak bisa ku buka hati utk mencintainya. Tidak, bukan dia. Masih terlalu hijau dia utk merasakan sakitnya mengenalku. Dia tau, hanya rasa peduliku yg bs kuberi padanya, meski dia bilang akan mencoba memahamiku seumur hidupnya. Apa karna kami miliki foto mesra berdua, lalu bisa kusebut ia pacarku? Itu alasan yg kau berikan, mendengar dari cerita orang. Hahahahha... perlukah kupasang foto kita berdua, agar satu dunia tau siapa pacarku?

Orang Asing itu... jg bukan dia. Dia pun tahu bagaimana sulitnya aku membuka hati baru. Aku memang menyukainya, dia humoris, dia pintar, dan km tau itu. tapi bukan dia pemilik hatiku. Dan ketidak normalannya, itu yg membuatku tak mampu bersamanya. Bukan status pernikahannya yg kumasalahkan dari nya, bukan jg keberadaan anaknya yg kumasalahkan. Dan tetap bukan dia yg kuingin miliki. Karna aku melempar cium padanya lalu aku menjadi pacarnya? Hahahahahah... haruskah ku pamerkan pada satu dunia bagaimana aku menciummu?

19.59
1 new message receive

"Selamat tinggal sayang... lilinnya hanya bisa menyala 59 bulan saja ya?"

20.10
Chat dengan nya dimulai dengan kata-kata "Tidak ada yg kebetulan bukan, bang. Ternyata itu toh maksud angka 59 yg kubuat bertahun lalu.... starcandle59. hanya 59 bulan..."

21.45
Chat selesai. Dan tidak ada lagi kami, kita. Yang ada hanya aku, dan kamu.

Aku patah.

19 April 2009

Pertemuanku Dengan Tuhan

aku duduk bersama Tuhan di beranda
ditemani nikotin dan kafein
duduk berdua seperti sahabat lama

"Tuhan", aku mencoba bersuara
"Dimanakah Kau saat aku bersuka?"

"Aku disana. diantara canda dan tawa" jawabnya

"Dimanakah Kau saat aku berduka?"

"Aku disana. Diantara tetesan air mata" katanya

"Tuhan, bolehkah aku melihat kitab jadwalmu, agar aku tau kapan lagi kita bertemu"

"Boleh saja. Tapi kamu harus ikut aku ke SURGA. karna aku meninggalkannya disana"



Tuhan selalu punya jawaban untuk setiap pertanyaan
Dan dia selalu punya alasan untuk setiap kejadian

Saat bulan tergantikan fajar, aku berpamitan tanpa bermaksud menghindar
Dan membuat janji untuk kembali bertemu,
dengan membawa nikotin dan kafein yang baru

Mars dan Venus

aku turun ke bumi
untuk melihat Mars dan Venus bertemu
aku mencoba menjadi saksi
akan adanya tayangan semu

aku melihat Venus yang terlihat bodoh
menjual keindahan dengan harga murah
paha dan belahan dada yang mereka anggap aset
bagiku itu adalah hutang, bukan modal
yang harus mereka bayar ketika ajal

coba lihat Mars itu,
mencoba terlihat gagah dibawah atap harta
berusaha menjadi lucu padahal tak berilmu
dan tampil manis dengan gaya romantis

disini aku melihat harta dan belahan dada
menunggu untuk dijaja dengan berlabel harga
yang siap dibayar dengan nominal
meski itu jauh di luar akal


(tulisan anak jurusan ekonomi)

ia melayang, tidak terbang

Situ Gintung, Oktober 17 2007


aku melihat matahari terbit dari barat
dan melihat bulan putih saat siang

aku menikmati hujan pada kemarau
dan menikmati gelap ketika fajar

seorang Tuan berjalan di atas udara
gagah meski kadang tertatih
tampak wajah pucat dan berkeringat

Tuan itu melayang
tidak terbang, hanya melayang
ia duduk, masih tetap melayang
lalu berbaring, dan tetap melayang

aku melihat matahari yang belum terbenam
si Tuan berjalan menghampiri
Lirih ia berkata,
"Kamu tidak sendirian melihat keanehan
karena kita berada di dunia yang tidak biasa"

lalu aku berjalan menjauh dari si Tuan
aku berjalan di atas udara
Dan aku melayang

17 April 2009

bersama Tuan itu aku menunggu

Sayap sebelahku masih terkulai lemah
Tak mampu lagi mengajakku terbang, meski rendah

Malam lalu, aku dihadapan sayap sebelahku yang patah
Warnanya tidak lagi kuning emas bercahaya
Kusam berdebu tak berfungsi

Aku marah
tak mampu lagi terbang, meski rendah
Aku marah
tak mampu menemuinya, meski sebentar

Tak adakah toko penjual sayap...atau toko penyewaan sayap?
Aku hanya butuh beberapa jam saja
Aku butuh terbang, menguasai angkasa
Aku butuh terbang, menghampiri peri gertikali

Ibu,
Dimana kamu?
Ayah,
Dimana kamu?

Mengapa hanya ada Tuan itu yang menemukanku?
Mengapa hanya ada Tuan itu yang merawat sayap sebelahku?
Mengapa hanya ada Tuan itu yang menghapus air mata di hatiku?

Ibu,
Dimana kamu?
Ayah,
Dimana kamu?

Disini aku rindu. Bersama Tuan itu aku menunggu

07 April 2009

Menyaksikan Tiap Patahan Sayap

Indah kerlip bintang menemani
Merdu lantunan biduan mengiringi
Menanti pijaran fajar sambut hari
Tersenyum mengawali hangat hati bidadari

Gadis hati enggan keluar dari ruangan nyaman
hadapi warna taman yang tampak seperti hijau
kaki ingin beranjak
walau pikir enggan keluar berpijak

Hingar bingar tak kuasa dilawan
Langit gelap terbentang di hadapan
Mencoba menanti jawaban
Menunggu kedatangan lelaki tampan yang menggandeng erat pegangan

Di pojok toko roti,
gadis kecil itu tersuruk menyaksikan tiap patahan sayapnya

merindu

Sedang berdiam diri menikmati Rio febrian yg nemenin. Dia bilang KU ADA DISINI. Tapi aku butuh abangku yg bilang “Ber, abang ada disini”

Masih ga tau dia ada dimana. Apakah ini akhir yg harus aku terima? Seperti ini? Tanpa kata-kata? tanpa air mata?

Tapi mengapa ini jauh lebih menyakitkan?

Bahkan kilau botaknya si junior pun tidak mampu menghapus rasa rinduku pada Abang. Bahkan senyum Ardi tidak bisa menggantikan apa yg kumau dari Abang.

Aku terjebak dalam labirin yg tidak ku temui ujungnya. Aku terperangkap dalam labirin hidupnya. Dan inilah yg kuhadapi sekarang. Bahkan untuk kembali lewat jalan pertama aku masuk saja aku sudah tidak bisa. Dimana sekarang aku dalam hatinya? Masih ditempat yang sama kah? Atau kini sudah tidak ada lagi harapan untukku, dan dengan nya?


I cant take my eyes of u kalo katanya Damien Rice.

Membawa sayap sebelahku

Aku menemukan dia di ujung toko roti
Tubuhnya terbujur, tergeletak dalam posisi tidur pulas

Gadis itu bergerak
Saat aku merapatkan tubuh padanya

"mengapa masih saja kau berada disini", ia berkata

"waktu yang ku punya tak tersisa. Tubuh renta, tak bertenaga.
Sayapku tinggal sebelah. Aku berjaga disini. Akan kuberikan sayapku yang sebelah,
agar saatnya tiba kau akan terbang kesana. Membawa sayap sebelahku untuk mencari matahari"

22 March 2009

Untuk Kaka Opie dan Abeng

melihat senyuman anak ibu, membuat semua duka hilang

annabell dan sophiena merupakan buah hati yg tidak tergantikan.
kelakuan mereka yg setiap hari membuat ibu dan ayah tertawa, menjadi bagian sehari-hari
Abel dan kaka opie menjadikan semua yg ada dirumah menjadi tersenyum
kelakuan nakal dan celoteh jail mereka tidak menjadikan segalanya sebuah hal besar

Ibu rindu utk memeluk kalian berdua setiap hari
Doa Ayah dan Ibu akan menyertai kalian berdua, nak

Jadilah anak-anak yg membuat ayah dan ibu bangga

Dan cerialah selalu, dengan apa yg ada didalam hidup kalian

Love both of You


Ibu

12 March 2009

kejujuran

gw belajar satu hal dari adek gw, si Jendral.

Dia nyoba bertaruh pada dirinya, dengan gw jadi saksi...
isi taruhannya "Kalo dia dalam 1 bulan (21 Feb-21 Mar) memilih online, dia harus beliin gw sepatu (dengan harga Tanah Abang)"

Tadinya gw pikir dia ga mungkin berhasil. karna gw tau banget, adek gw lagi gila2nya ceting... gila2nya buka facebook, friendster, mig33....

tapi, seiring berjalannya waktu, masih aja keukeh ma taruhannya. Mungkin dia males ngeluarin duit juga buat beliin duit. Tapi, mengingat harga sepatu Tanah Abang ga mahal2 amat, adek gw yang gajinya lumayan banget pasti ga akan keberatan beliin gw sepatu, apalagi gw sekarang udah jobless...

Awalnya gw bingung sama keputusan adek gw yang mempercayakan gw untuk menjadi saksi dia. Gw sama dia kan jarang ketemu di rumah, apalagi posisi dia yg tinggal di asrama. Jadi gw ga mungkin ngontrol HP nya dia di pake Online atau ngga.

2 Hari lalu, adek gw sms. Ternyata dia gagal dengan taruhannya sendiri. Dia akan beliin gw sepatu tgl 20 nanti.

Yang gw dapet dari adek gw, ternyata dia berani jujur sama gw, meski gw kan ga tau dia online atau tidak. Lagian dia juga ga perlu ngasih tau gw, jadi dia terbebas dari harus ngebeliin gw sepatu baru.

Mungkin buat adek gw, jujur pada dirinya sendiri jauh lebih baik, dibanding musti boong sama gw.


sore tadi, temen gw nanya "kenapa sih seseorang harus selingkuh"

Gw jawab, mungkin karna orang tersebut udah ngerasa ga nyaman dengan hubungan yang ada. Trus dia bilang, kenapa ga jujur aja daripada harus selingkuh dibelakang.
Dan gw bilang, mungkin karna dengan berbohong itu bikin orang tersebut lebih nyaman.

Gw sendiri sih ga yakin kenapa alasan orang berselingkuh, tapi yg gw pengen pertanyakan, kenapa orang2 yang selingkuh tidak pernah bisa berkata jujur terhap pasangannya?

Kalo gw sendiri yah, gw senang utk bilang jujur, meski itu terdengar menyakitkan. kadang temen2 gw sakit hati dengan sikap gw, tapi gw kan ga peduli dengan pendapat orang ya.

Gw selalu jujur lho sama lelaki gw itu. Sampe sekecil apa pun gw ceritain. Gw juga cerita lho soal gw lagi naksir siapa, gw deket sama cowok yang mana, cowo2 mana aja yg lagi deketin gw, yg nembak gw. Dan itu bukan masalah buat lelaki gw itu. Dia nerima aja penjelasan gw. Karna buat kami berdua, lebih baik utk bicara langsung, daripada harus denger dari orang lain.

Tapi gw ga cerita kalo gw ciuman sama cowo laen...hahahaha (tapi setelah ini dia juga pasti tau) hehehehe...

Bisa jujur itu menyenangkan lho, terutama utk diri sendiri. Kayak ada kebanggaan gitu deh.

Seperti yg adek gw lakuin. Coba, buat apa dia jujur ngasih tau dia online, kalo ga utk dirinya sendiri. Jauh2 dulu deh ngomongin dosa, ini bukan urusan dengan dosa. Tapi lebih pada bagaimana kita bertanggung jawab atas apa yang kita tau, kita lakukan, kita dengar, kita lihat. Ya Kan???

Jadi, dari pada berbohong, mendingan jujur kan????

02 February 2009

Tuhan tau aku mau, tapi Tuhan juga tau aku tidak mampu

siang tadi, terjadi perbincangan antara aku dan Mama.

26 January 2009

pergi menangis sendiri




hari itu, berbelit rasa yg ada. saya keliru menilai sebuah arti nyata.
agak sunyi memang hari itu.
hanya ada saya dan sebungkus rokok, serta arpus si idaman hati

Jadi,
malam itu saya pergi. keluar rumah untuk menentramkan hati.
bersama arpus yg berlari 45 km/jam

sekeliling saya ramai. tapi saya justru tetap merasa sendiri

arpus berbelok, mencari jalanan kosong
dia tau saya butuh sendiri

begitu arpus menepi, air mata saya turun. dan saya menangis ditemani arpus.

apa yg menjadi kegelisahanku ini mungkin terlihat dan terdengar biasa utk orang lain. tapi aku merasa itu begitu berat untukku

Matahari mulai menampakkan jejaknya
tanda pagi kembali datang

dan saya kembali ke rumah dengan mata sembab
tidak lagi terikat beban


pergi menangis sendiri ternyata obat mujarab utk mengobati sakitnya hati

22 January 2009

Maafkan aku, Mam

Rabu, januari 22

Seandainya lian tau sedari dini, bahwa menjadi anak mama akan serumit ini, mungkin aku akan memilih menjadi anak orang lain

Menjadi anak yg tidak dapat dibanggakan, tidak mengikuti keinginannya, ternyata menyakitkan.
Tapi entah mengapa, keinginan sederhana mama, justru menyakitkan untukku.

Tidak bisa memenuhi keinginannya utk memberikan ia menantu
Tidak juga bisa memenuhi keinginannya utk menjadi pegawai negri sipil
Adalah beberapa keinginan mama, yang sulit kupenuhi

Mama,
Ini bukan karna aku tidak ingin menikah. Tapi ini karna lelaki pilihanku telah menjadi milik orang lain. Dan aku telah lebih dahulu menikahi hatinya, meski tanpa surat resmi dari pemerintah. Tapi aku punya kuasa untuk mengakui dia suami untuk hatiku. Dan aku tidak mungkin menikahi laki-laki lain, karena hatiku harus diceraikan olehnya lebih dahulu. Dan yang aku tau, ia tidak akan pernah menceraikan hatiku. Dan aku hanya menginginkan dia, Mam. Bukan laki-laki lain…

Ini juga bukan karna aku tidak ingin menjadi PNS. Tapi karena aku tidak ingin terus menjadi bayang-bayang ayahku, Mam. Aku tidak mau menikmati kemudahan yang ayahku berikan, dengan berada dibalik bayangannya. Aku hanya ingin menjadi aku, Mam.

Aku ingin membanggakanmu, Mam. Tapi bukan dengan memenuhi impianmu. Tapi menjadi diriku sendiri. Menjadi seperti yang aku inginkan. Egoiskah aku, Mam? Salahkah ini, bila bukan seperti kehendakmu yang kuinginkan?

Mama,
Menyakitkan mungkin utk tidak memenuhi keinginanmu. Tapi akan lebih menyakitkan jika semua itu kulakukan. Jangan salahkan dirimu yang mungkin salah mendidikku. Jangan salahkan ayahku yang mungkin memaksakan keinginan yang sama denganmu. Jangan juga salahkan Tuhan yang tidak membuat aku jadi lebih penurut.
Salahkan aku, Mam. Salahkan aku yg memiliki keinginan ini. Keinginan utk tidak menuruti keinginanmu.

Maafkan aku Mam… jika tidak lagi menjadi anak kebanggaanmu, seperti dulu.

17 January 2009

mencari matahari - part 1

Tuhan memilihkan waktu yang tepat, untuk mereka yang meminta dengan sepenuh hati
Tuhan tidak pernah tinggal diam. Dan Ia tidak tidur dalam seperdetik pun
Tuhan juga tidak tuli. Dan Ia memberi pengertian kepada mereka yang menginginkan

Separuh jalan Angkasa sudah dilewati Kamir tetapi ia masih saja belum puas dengan apa yang ia cari. Padahal Jalan Angkasa tidaklah pendek, sekitar 12 km panjangnya. Kamir berhenti di sudut jalan, meminggirkan Supranya dan ia turun. Duduk di pinggiran trotoar. Beberapa kendaraan lewat, tidak memerdulikan Kamir yang berhenti di sudut jalan. Jam sudah menunjukkan jam 2 dini hari. Getar handphone dari dalam tas pinggang Kamir bergetar. Saphire calling demikian yang tertulis di layar, kemudian diangkatnya.

“Dul, where are you’ve been now?”Saphire membuka percakapan

“I’m not ready to talk with you right now, Sunset. I told you to give me a time. Not tonight ya” ujar Kamir dengan enggan.

“But when?? Kapan, Dul? Just tell me. So I’m ready if there no more time for waiting”

“I don’t know dear. Just give me time to breath. To have fresh air. To make myself know what should I do. Ok. Sleep now. You have to go work tomorrow. Make your time useful. Then you’ll forget all of this” Kamir mencoba mengakhiri percakapannya. Dia tidak ingin ada orang yang mengganggunya, mencuri waktunya kali ini, meski itu seorang Saphire sekalipun.

“Kamirez, take care of yourself. If you need something just call me. I’ll always be whenever you need” Saphire tahu telah tiba saatnya dia harus mengalah dan berhenti.

“Ya, my Sunset. I know you’ll always be anytime. But I need time for myself. Aku udah jelasin kan seminggu lalu maksud dan niatku. Ini mungkin untuk sementara, tapi mungkin juga untuk selamanya. Jangan buang waktumu hanya mengasihani aku”

“Jangan terlalu lama mencari Matahari, Sayang. Kalaupun sudah menemukannya, jangan terlalu dekat padanya. Nanti kulitmu itu bisa legam kayak aku” Saphire mencoba bercanda.

“Udah tidur sana. It’s time for beauty to sleep. Nice sleep, Sunset”
Klik. Telfon pun dimatikan Kamir.


Sudah tiga hari Kamirez meninggalkan rutinitas sehari-harinya. Mau semedi demikian penjelasannya saat meminta cuti dari kantornya. Rutinitas menyenangkan menurut orang-orang. Pekerjaan yang sesuai dengan ilmu yang dipelajarinya dulu. Tapi justru rutinitas itu yang menyita waktunya untuk menemukan Matahari dalam hidupnya. Ini bukan hanya sekedar wanita pendamping, Kamir bahkan sudah memiliki Saphire, wanita yang menghujaninya dengan cinta, perhatian, dan ilmu. Tapi Saphire hanyalah pendamping setia, yang ia butuhkan justru rekan, bukan hanya pelengkap. Bukan hanya ibarat sekeping puzzle yg bisa membuat sebuah gambar menjadi sempurna. Bukan, bukan itu. Sesuatu yang lebih daripada itu.
03.25 pagi sudah jam di handphone tertulis. Kamir bergerak naik ke motornya.

“Apa yang kamu cari, Nak Kamir? Kamu sudah lima hari menginap disini, tetapi tetap saja tidak ada sesuatu yang bisa membuat raut wajahmu itu tampak lebih normal” Tuan Musi mendadak membuka suara.

Sedari tadi Kamir sengaja duduk di sudut café, menghindari bertatap mata dengan orang lain. Ya, memang sudah lima hari dia menginap di penginapan Musi, penginapan kecil milik keluarga Musika Agung. Sebetulnya penginapan itu tempat kos mahasiswa, tapi itu hanya untuk tingkat satu dan tingkat dua nya saja. Sedangkan untuk lantai dasarnya memang sengaja disewakan untuk orang-orang yang berkunjung ke Jogja. Biasanya yang datang menginap keluarga-keluarga dari mahasiswa baru, yang masih mau menemani anak, adik, kakak, atau sepupu mereka, yang akan masuk ke Universitas di ujung Jalan Angkasa.

“Nak Kamir…”panggil Tuan Musi, mencoba berbicara pada Kamir, bekas anak kosnya dulu.
Kamir tersenyum, mencoba bergurau “Ah rupanya kehadiran raut wajah tidak normal saya membuat Rama bosan juga ya?”

“Dul, saya bukan baru lima hari ini saja mengenal kamu. Sejak hari pertama kamu jadi mahasiswa Arsitektur, sampai gelar sarjana kau sandang, saya tahu kamu nak. Jadi ada apa? Coba kasih tahu Rama’mu ini ada apa dengan raut tidak normalmu ini” Tuan Musi melototkan matanya seolah marah.

“Rama sudah seperti Bapak dirumah saja. Melotot kalau kesal. I’m fine Rama. I just need fresh air for myself. That’s all” jelas Kamir menggantung.

“Ok. Terserah kamu kalau seperti itu. Tapi jangan coba bunuh diri di tempat saya ya. Musika Agung tidak mau terlibat untuk pencarianmu terhadap udara segar itu” ujar Tuan Musi sambil membuat tanda petik dengan dua jari telunjuk dan jari tengahnya saat berkata udara segar. Kemudian berdiri meninggalkan Kamir, dan menepuk punggungnya lembut “I always there whenever you need, anak muda” Tuan Musi menambahkan.
Kamir menatap punggung Tuan Musi.